Ramadhan 2011 : Zikir dan Shalawat di Bulan Ramadhan Dapat Menenangkan Hati
Pendeta Nathan Setiabudi mengatakan, zikir dan selawat yang dilantunkan ribuan jemaah di Pondok Pesantren Nurul Musthofa, Ciracas, Jakarta Timur, baru-baru ini sangat menyejukkan hati. "Saya berdiri di sini atas nama Indonesia, apa yang dikatakan Abdullah (Kiai Haji Abdullah Syamsul Arifin) itu benar, zikir dan sealawat bukan saja menentramkan hati kalian saja, tapi juga hati saya," kata pemuka agama dari perwakilan Kristen Prostestan dan Katolik itu dalam orasi kebangsaan bertemakan Harmoni Cinta Indonesia dan Ayo Indonesia Bangkit di Ponpes Nurul Musthofa.
Pendeta Nathan menegaskan, apa yang dikatannya bukan basa basi, apalagi sambutan di acara ini ramah sekali. "Di sini ramah sekali, semua tersenyum kepada saya. Saya boleh katakan ini dia Islam yang sejati, saya berani mengatakan itu karena di hati saya ada kesejukan di sini," ucapnya.
Dalam kesempatan ini, Pendeta Nathan juga menyatakan apa yang dilakukan seseorang atau kelompok untuk bertindak kekerasan maupun anarkis atas nama agama itu adalah oknum dan bukan mencerminkan sebuah agama tertentu. "Kekerasan atas nama agama itu mencoreng agama itu sendiri dan mengganggu Indonesia," ujar Pendeta nathan. "Sisi gelap ini harus dikikis oleh agama itu sendiri. Zikir dan selawat itulah yang mampu menghapus sisi gelap itu."
Untuk itu, lanjut Pendeta Nathan, kita harus kembali kepada Pancasila karena dengan Pancasila perbedaan itu bisa diterima. "Kalau sampai saat ini kita masih meributkan Pancasila, kapan kita maju," ujarnya. "Pancasila itu bukan permasalahan dasar-dasar bangsa. Agamanya apapun, rasnya apapun, sukunya apapun, pokoknya persatuan kita masuk ke tulang sumsum dan tidak bisa dipisahkan."
Sebelumnya, dalam Orasi Islam yang diwakali oleh Abdullah Syafii mengatakan dzikir itu mendamaikan, dan menentramkan. "Damai bukan untuk diri sendiri, tapi untuk semuanya," tuturnya.
Pendeta Nathan Setiabudi mengatakan, zikir dan selawat yang dilantunkan ribuan jemaah di Pondok Pesantren Nurul Musthofa, Ciracas, Jakarta Timur, baru-baru ini sangat menyejukkan hati. "Saya berdiri di sini atas nama Indonesia, apa yang dikatakan Abdullah (Kiai Haji Abdullah Syamsul Arifin) itu benar, zikir dan sealawat bukan saja menentramkan hati kalian saja, tapi juga hati saya," kata pemuka agama dari perwakilan Kristen Prostestan dan Katolik itu dalam orasi kebangsaan bertemakan Harmoni Cinta Indonesia dan Ayo Indonesia Bangkit di Ponpes Nurul Musthofa.
Pendeta Nathan menegaskan, apa yang dikatannya bukan basa basi, apalagi sambutan di acara ini ramah sekali. "Di sini ramah sekali, semua tersenyum kepada saya. Saya boleh katakan ini dia Islam yang sejati, saya berani mengatakan itu karena di hati saya ada kesejukan di sini," ucapnya.
Dalam kesempatan ini, Pendeta Nathan juga menyatakan apa yang dilakukan seseorang atau kelompok untuk bertindak kekerasan maupun anarkis atas nama agama itu adalah oknum dan bukan mencerminkan sebuah agama tertentu. "Kekerasan atas nama agama itu mencoreng agama itu sendiri dan mengganggu Indonesia," ujar Pendeta nathan. "Sisi gelap ini harus dikikis oleh agama itu sendiri. Zikir dan selawat itulah yang mampu menghapus sisi gelap itu."
Untuk itu, lanjut Pendeta Nathan, kita harus kembali kepada Pancasila karena dengan Pancasila perbedaan itu bisa diterima. "Kalau sampai saat ini kita masih meributkan Pancasila, kapan kita maju," ujarnya. "Pancasila itu bukan permasalahan dasar-dasar bangsa. Agamanya apapun, rasnya apapun, sukunya apapun, pokoknya persatuan kita masuk ke tulang sumsum dan tidak bisa dipisahkan."
Sebelumnya, dalam Orasi Islam yang diwakali oleh Abdullah Syafii mengatakan dzikir itu mendamaikan, dan menentramkan. "Damai bukan untuk diri sendiri, tapi untuk semuanya," tuturnya.
0 comments:
Posting Komentar