Boaz Salossa menolak semua tawaran yang datang padanya. Begitu pula terhadap Sime Darby, klub asal Malaysia, yang menyatakan minat melamar ujung tombak timnas Indonesia itu untuk bermain di kompetisi sepak bola kasta Liga Perdana.
“Saya tetap di Persipura dan timnas, tidak akan ke mana-mana,” ujarnya kepada Tempo, Minggu, 31 Juli 2011 malam.
Usai melakoni pertandingan melawan Turkmenistan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,
beberapa hari lalu, Boaz langsung diincar Sime Darby. Meski dengan bayaran tinggi sekalipun, Boaz enggan berpindah negara. “Saya di sini saja, karena keluarga saya juga di sini (Indonesia),” ujarnya.
Boaz sebelumnya pernah juga dilirik klub Eredivisie VVV Venlo asal Belanda. Klub tersebut pernah mendatangkan Keisuke Honda pada 2008 dan kemudian melepasnya ke CSKA Moskow dengan nilai 9 juta euro.
Di dalam negeri, Boaz sempat diberitakan dilirik PSM Makassar, salah satu klub LPI. Standar kontrak Boaz antara Rp 2-3 miliar per musim. “Boaz sudah pasti tidak akan pindah, ia pernah bilang akan membela Persipura hingga akhir,” kata La Sya, Ketua Harian Persipura Jayapura.
Menurutnya, segala sesuatunya sudah didapat Boaz. “Kalaupun dia mau pindah, pasti sudah dari dulu. Kita sebenarnya mendukung dia, tapi kalau dia tidak mau, itu haknya,” ucap Sya.
Persipura rencananya akan terus memperpanjang kontrak Boaz hingga beberapa tahun. Meski akan menurun kualitasnya suatu saat, Boaz tetap menjadi ikon Papua seperti halnya Eduard Ivakdalam yang tak tergantikan. “Pemain Persipura tidak banyak berubah, Boaz tetap di depan,” katanya.
0 comments:
Posting Komentar