Kamis, 22 September 2011

Top 10 SMS Romantis

Top 10 SMS Romantis -

Top 10 SMS Romantis

1. Kau mencerahkan hariku dengan suaramu, kau membawa begitu banyak tawa dan cinta, kau adalah segalanya untukku dan diriku sangat diberkati Tuhan kerana telah mengutus dirimu dalam hidupku.

2. Cinta itu seperti kupu-kupu. Ia pergi ke mana sahaja tempat yang ia sukai

3. Senyuman adalah bahasa cinta, senyuman adalah sumber untuk memenangi hati seseorang, senyuman memaparkan sebuah hati yang gembira.

4. Senyuman menunjukkan kehebatan personaliti, pastikan diri anda masih tetap kekal tersenyum.

5. Cinta itu seperti peperangan ... Mudah untuk dimulakan ... Sukar untuk ditamatkan.

Top 5 SMS Romantis

6. Cinta itu ialah ketika anda tidak mahu tidur kerana realiti hidup itu lebih baik daripada mimpi.

7. Sulit untuk mencari seseorang yang anda benar-benar cintai, apalagi untuk mencari seseorang yang benar-benar mencintai anda.

8. Cinta itu mudah dicari tetapi kesannya kekal untuk seumur hidup.

9. Cinta bukan tentang mencari seseorang yang sempurna, tetapi tentang menciptakan hubungan yang sempurna.

10. Rindu itu bermula ketika ketidakhadiran seseorang itu terasa lama walaupun hanya memakan masa sehari.

Ilmuwan NASA Menguak Teori Konspirasi Kiamat 2012

Ilmuwan NASA Menguak Teori Konspirasi Kiamat 2012 -
Terkait dengan maraknya rumor di dunia maya bahwa Bumi akan berakhir pada Desember 2012, seorang ilmuwan di NASA, Dr David Morrison berusaha menjawab kekhawatiran tersebut dengan cara ilmiah.


Sebagaimana diberitakan Daily Mail, Jumat (23/10) ilmuwan yang mengelola jasa 'Ask an Astrobiologist' ini dalam sebuah artikel yang diterbitkan Astronomical Society of the Pacific mengungkapkan, diduga prediksi kiamat Desember 2012 itu berasal dari seorang penulis sains fiksi yang menulis tentang peradaban Mesopotamia kuno, Sumer bahwa sebuah planet yang bernama Nibiru akan menabrak Bumi pada tanggal itu.

Dr Morrison sendiri menyangsikan bahwa planet Nibiru itu memang ada. Oleh karena itu, meski kalender suku Maya berakhir pada 2012, bukan berarti dunia akan berakhir pula, jelasnya. "Bagi seorang astronom, pernyataan yang sedikit membandel soal sebuah planet yang dikatakannya 'ada' tapi ternyata 'tidak terlihat' itu merupakan suatu hal kebodohan," tegasnya.

Ditambahkannya, seandainya planet Nibiru itu memang ada, sudah tentu ia terlacak oleh para astronom lainnya baik yang professional maupun yang amatir di seluruh dunia. Mereka tidak akan tinggal diam memberitahukan masyarakat jika memang planet itu memasuki sistim tata surya kita.

Soal kalender suku Maya yang berakhir pada tahun 2012, dia menjelaskan, "Kalender kuno memang menjadi bahan yang menarik bagi para sejarawan, tapi kalender kuno itu tidak cocok dengan kemampuan kita untuk melacak atau ketepatan waktu seperti kalender yang kita gunakan sekarang. Intinya adalah kalender, baik itu yang sifatnya kontemporer maupun kuno, tidak mampu memprediksi masa depan planet kita atau memperingatkan hal-hal apa yang bakal terjadi pada penanggalan yang tepat," jelas ilmuwan ini.

Dia juga menepis bahwa beredarnya keyakinan Kiamat 2012 di dunia maya yang menyebutkan planet-planet di Galaksi Bima Sakti berada pada garis sejajar dan menggangu medan magnit gravitasi Bumi serta bisa membalikkan rotasi Bumi. "Meski kutub magnit Bumi berputar setiap 400.000 tahun bukan berarti itu membahayakan. Rotasi bumi berbalik arah itu tidak pernah terjadi dan tak kan terjadi," tegasnya.

Dr Morrison justru menuding semua itu ulah skenario pembuatan film Hollywood 2012 yang dipicu oleh maraknya iklan film tersebut di dunia maya sebelum penayangan perdananya. Walhasil, menurutnya masyarakat menjadi 'kosmophobia', perasaan takut terhadap bencana-bencana kosmo yang menimpa manusia. "Saya hanya bisa berharap masyarakat mampu membedakan mana plot film Hollywood dan mana yang realita," tandasnya.

Ketahuan Tiduri Istri Tetangga Lelaki Ini Kabur Sambil Tel4njang

Ketahuan Tiduri Istri Tetangga Lelaki Ini Kabur Sambil Tel4njang -






Trend Lelaki Allay Sekarang Di China

Trend Lelaki Allay Sekarang Di China -







Tenda Terbesar Di Dunia Ada Di Kazakhtan

Tenda Terbesar Di Dunia Ada Di Kazakhtan -
Sekilas,bangunan yang bernama Khan Shatyr Entertainment Center itu lebih cocok jika dikatakan sebagai menara, namun ternyata bangunan besar ini bukanlah menara, melainkan sebuah tenda. Nah lo, Khan Shatyr Entertainment Center ternyata menaglah sebuah tenda super, tingginya mencapai 150 meter dan luas area yang dipayunginya mencapai 100.000 meter persegi.

Dengan ukuranya yang begitu besar, Khan Shatyr Entertainment Center ditetapkan sebagai tenda terbesar di dunia. Tenda ini terletak di astana Kazakhtan. Dan asal kamu tahu, tenda ini bisa menampung sekitar 125 ribu orang lho…Busettttt.



Kisah Pilu Bocah Korban Tsunami Aceh

Kisah Pilu Bocah Korban Tsunami Aceh -
Musibah gempa dan tsunami yang memporak-porandakan wilayah Aceh pada 26 Desember 2004 yang lalu, telah merampas kehidupan Rian. Tinggal sebatang kara tanpa keluarga lagi, kini ia harus mengais rezeki dari kaki ke kaki. Malam itu Rian memasuki sebuah warung kopi di kawasan Taman Sari, Banda Aceh. Matanya menatap tiap sudut yang diisi pengunjung, kemudian didekatinya untuk menawar jasa menyemir sepatu.


Begitulah aktivitas Rian Saputra (13) setiap hari. Usai berstatus yatim piatu, hidupnya berubah 180 derajat. Rian jadi anak liar setelah ditinggal kedua orangtuanya yang raib ditelan musibah tsunami lima tahun silam. Bermodal sepeda hibah seorang dermawan dan sebuah kotak berisi perkakas semir sepatu, ia berpetualang dari satu warung ke warung lainnya di Banda Aceh, untuk mengais rezeki tiap hari. Pendidikannya pun rela dikorbankan.

"Nggak sekolah lagi," kata Rian.

Usai lulus di SD Muhammadyah Banda Aceh. Rian sempat melanjutkan ke SMP 17 Banda Aceh. Tapi beranjak naik kelas II, ia keluar dan memilih jadi penyemir sepatu. "Saya bisa beli apa yang saya suka dengan bekerja seperti ini," ujarnya.

Rian kerap dibayar Rp 5 ribu tiap sepasang sepatu yang ia semir. Ia menolak menyebutkan jumlah omset didapatnya sehari, bahkan kepada ibu angkatnya sekalipun. Rian asal Dusun Tongkol, Desa Ulee Lheu, Kecamatan Meuraksa, Banda Aceh. Saat tsunami menghujam Aceh 26 Desember 2004, kawasan itu lenyap. Sekitar 14 ribu warga di sana termasuk keluarga Rian jadi korban.

Selamat dari amuk ombak gergaji, Rian dibawa oleh orang yang tak dikenalnya ke Lhoksuemawe, Aceh. "Di sana dia disuruh kerja semir sepatu. Sempat bekerja beberapa bulan kemudian dia lari karena merasa dirinya mau dijual," tutur Nilawati (40) ibu angkat Rian saat di rumahnya. Terlunta-lunta di kota kaya minyak dan gas alam itu, Rian akhirnya diboyong seseorang ke Banda Aceh. Nilawati dan suaminya Salmi (45) menampung bocah malang itu di rumah kumuh miliknya di bantaran Krueng Daroy, Blower, Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh sejak 2007.

Nilawati dan Salmi bukan keluarga berada. Untuk menutupi biaya hidup, keduanya bekerja menjaja makakan ringan dan membakar jagung saban sore di Pantai Ulee Lheu. Pendapatannya sehari jauh dari cukup. Keduannya memiliki enam anak. Kehadiran Rian di rumah berkontruksi kayu mirip gubuk itu jelas menambah beban biaya keluarga sangat sederhana itu. Tapi, Nilawati mengaku ikhlas menampung Rian. "Apa yang kami makan, kami kasih untuk dia. Rian sudah kami anggap anak kami sendiri, kami ikhlas, apalagi dia sudah yatim piatu," ujarnya.

Nilawati ikut membiayai Rian melanjutkan sekolahnya dan mengaji di Taman Pendidikan Alquran (TPA) seperti anak lain seusianya. Tapi, bocah itu lebih memilih bekerja. Hidup Rian yang keras, membuatnya tertutup. Ia tak mengungkap alasannya meninggalkan bangku sekolah. Bahkan ia juga enggan berkisah kehidupannya bersama keluarga kandung sebelum tsunami. "Malah saya sendiri tidak tau nama orangtua kandung dia itu siapa," kata Nilawati.

Ia juga tak mudah percaya kepada semua orang. Kalau belum dikenalnya, sulit diajak berbicara. Malah, ada beberapa yang mendekati Rian dan mengakunya orangtua bocah itu, tapi Rian menolak tak mau ikut. Tiga tahun bersama keluarga Nilawati beberapa orangtua asuh sempat mendekati Rian untuk diangkat menjadi anaknya. Tapi, Rian lebih memilih hidup di keluarga Nilawati. Ironinya, meski dia korban tsunami, Rian tak pernah mendapat bantuan dari Pemerintah. Warisan orangtuanya juga tak diketahuinya. "Rian tidak pernah dapat bantuan. Kami tidak berharap dibantu, tapi setidaknya ada kepedulian Pemerintah," ujar Nilawati.

Selama Piala Dunia 2010 bergulir kehidupan Rian makin misterius. Ia jarang pulang ke rumah, kecuali untuk mengganti baju. Nilawati sendiri sulit mendeteksi keberadaan anak angkatnya itu. "Saya sudah nasihati dia, tapi memang Rian susah diatur jadi saya tidak tau harus berbuat apa. Saya nggak mau dia tersinggung," tuturnya. Mirisnya nasib Rian. Di saat anak seusianya mendapat pendidikan dan kehidupan layak, ia justru jadi bocah liar, bergerliya di jalanan.

Kamis malam, jam menunjukkan pukul 19.40 WIB. Di balik meja-meja pengunjung, Rian pelan hilang meninggalkan warung kopi di kawasan Taman Sari, Banda Aceh. Mendayung sepeda sambil menenteng sebuah kotak kayu, ia kembali melanjutkan petualangnya ke warung lain, menawarkan jasa, untuk kaki-kaki bersepatu.

Kisah Perjuangan Dhea, Bocah Pengamen Kereta

Kisah Perjuangan Dhea, Bocah Pengamen Kereta -
Seorang anak kecil mencari nafkah di sela-sela kereta yang melaju kencang, menawarkan nyanyian dari bibir mungil yang kering karena panas memanggang. Seorang anak yang seharusnya bermain dengan penuh kegirangan, dipaksa jaman untuk berdendang hanya mengharapkan selembar uang demi memenuhi kebutuhan pangan dan sandang. Dhea yang baru berumur 11 tahun, seorang pengamen stereo di KRL Ekonomi Jakarta-Bogor yang sudah sejak dalam kandungan terbiasa dibawa ibunya mengamen di kereta, sehingga akhirnya mengamen stereo di kereta menjadi jalan hidupnya.

Di Dalam Gerbong

Sepanjang gerbong-gerbong di dalam KRL Ekonomi Jakarta-Bogor inilah Dhea menghabiskan hari-harinya mencari sedikit penghidupan untuk dirinya dan keluarganya. 11 tahun sudah Dhea hidup di dunia ini, 11 tahun itu juga Dhea menghabiskan hari-harinya dari gerbong ke gerbong dalam kereta Jakarta – Bogor bersama keluarganya, mengamen untuk hidup.

Ayah dan ibu Dhea dulunya juga pengamen di dalam kereta, hingga akhirnya mereka berkeluarga dan mempunyai anak, mereka tetap mengamen karena hanya inilah yang mereka bias. Maklum ayah dan ibu Dhea tidak lulus sekolah dasar, sehingga mereka tidak punya keterampilan apa pun yang bisa dijadikan modal untuk mencari pekerjaan.

Terbiasa dibawa orang tuanya mengamen di dalam kereta, karena alasan bila membawa anak kecil pendapatan menjadi lebih besar, membuat pekerjaan ini seperti telah mendarah daging dalam diri Dhea dan saudara-saudaranya, tanpa disuruh apalagi dipaksa untuk mengamen, Dhea dengan senang hati menawarkan dirinya untuk mengamen sendiri membantu keluarganya, saudaranya yang lain pun begitu. Terhitung sejak masuk sekolah dasar, Dhea dan saudara-saudaranya sudah dilepas orang tuanya untuk mengamen sendiri di dalam kereta, dimulai dari Stasiun Kereta Cilebut, Stasiun Kereta Bogor hingga Stasiun Kereta Manggarai lalu kembali lagi ke Stasiun Kereta Cilebut, istirahat sebentar kemudianmengulang kembali rute tersebut sampai kereta terakhir dari Stasiun Kereta Bogor menuju Jakarta yang singgah di Stasiun Kereta Cilebut pada pukul 21.00 WIB barulah Dhea bisa beristirahat.


Sekarang ini orang tua Dhea tidak lagi mengamen di dalam kereta, mereka sudah punya sebuah warung kecil di peron Stasiun Kereta Cilebut, yang modalnya juga didapatkan dari hasil mengamen keluarganya selama bertahun-tahun yang ditabung sedikit demi sedikit. Terkadang orang tua Dhea masih mengamen, tapi bukan di dalam kereta lagi, melainkan di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Bersama anak-anaknya mereka berangkat dari rumahnya di Cilebut mengendarai motor sampai Pasar Induk pada pagi-pagi buta pukul 02.00 WIB. Tapi untuk pekerjaan yang satu ini, biasanya hanya mereka jalankan satu kali seminggu, selebihnya mereka menjaga warung dan hanya mengawasi anak-anak turun-naik kereta untuk mengamen.

Tidak tahu kenapa, tapi sepertinya orang tua Dhea tidak khawatir anak-anaknya suatu waktu akan tertimpa kemalangan yang buruk dikarenakan pengawasan yang minim selama anak-anaknya mengamen hingga jauh ke Manggarai, padahal mereka sendiri tahu Dhea dan adiknya, Dhita, pernah dua kali dipreteli perhiasannya dan diambil uang hasil mengamennya oleh orang jahat berjilbab yang berpura-pura baik hati menawarkan makan siang. Dhea sendiri dan saudara-saudaranya juga terkesan tak mau ambil pusing dengan kejadian yang pernah menimpanya itu, padahal anak-anak jalanan seperti Dhea dan saudara-saudaranya merupakan ladang yang subur untuk kejahatan.

Dhea dan Amplop-amplop Angpaunya

Dhea sedang membagikan amplop yang digunakan sebagai wadah untuk tempat menaruh uang pemberian para penumpang kereta kepadanya. Amplop-amplop ini di depannya sudah ditulisi kata-kata yang dapat membangkitkan simpati penumpang kereta terhadapnya, sehingga mereka tidak segan mengeluarkan uang untuknya.

Berebut Rezeki
Tidak hanya Dhea yang menggantungkan mata pencahariannya dari gerbong ke gerbong di dalam kereta. Ada ratusan pedagang dan pengamen lainnya yang juga mencari nafkah di sini. Walaupun rezeki sudah ditentukan oleh Tuhan, tak dipungkiri di sini setiap harinya terjadi perebutan rezeki karena terlalu banyaknya yang menggantungkan penghidupannya di dalam gerbong kereta.

Ketika ditanya mau sampai kapan terus mengamen di dalam kereta, Dhea menjawab, "gak tau.." dengan pandangan yang kosong. Hanya kakaknya yang pertama dan yang kedua yang sudah berhenti mengamen. Yang pertama karena sudah menikah dan dilarang suaminya untuk mengamen lagi, sedangkan yang kedua berhenti mengamen karena katanya malu sudah besar masih saja mengamen dan akhirnya memilih untuk berdagang minuman saja di kereta. Dhea dan dua saudaranya yang lain masih setia mengamen stereo di dalam kereta. Mungkin dikarenakan keluarga Dhea sudah merasa bahwa dari pekerjaan inilah mereka dapat hidup, sehingga sulit bagi mereka melepaskan pekerjaan ini.

Dhea dengan Mainannya
Walaupun setiap harinya Dhea harus mengamen untuk membantu kehidupan keluarganya, namun pada hakikatnya Dhea tetaplah seorang anak berumur 11 tahun yang masih suka bermain. Maka dengan pendapatannya dari mengamen stereo di kereta, Dhea bisa meminta dibelikan apa saja kepada orang tuanya, termasuk sebuah otopet mainan yang dibeli dari hasil mengamennya, tempat bermainnya pun tak jauh-jauh dari lokasi pencarian nafkahnya, stasiun kereta.

Untuk pendapatan, setiap harinya dari Dhea saja biasanya dapat menghasilkan Rp 20,000,- s/d Rp 50,000,-. Belum lagi dari dua saudara Dhea lainnya. Uang hasil mengamen ini mereka berikan seutuhnya kepada orangtuanya untuk nantinya dipakai membayar sekolah, membeli buku pelajaran, jajan dan kebutuhan hidup mereka lainnya. Walaupun terkesan sulit, tapi ternyata hidup mereka tidak benar-benar sesulit yang kita bayangkan, terbukti dari barang-barang yang mereka miliki dari hasil mengamen ini, seperti motor, mainan baru, telepon genggam sampai rumah. Pantas mereka tidak mau melepas pekerjaan ini. Inilah pilihan hidup mereka sendiri, dengan Dhea di dalamnya.

Foto Artis Yang Semi Bu9il, Di Foto dengan "Handphone" Infra Merah Tembus Pandang

Foto Artis Yang Semi Bu9il, Di Foto dengan "Handphone" Infra Merah Tembus Pandang - SEORANG wanita cantik telanjang keluar dari kolam berenang. Ia melenggang santai, tanpa terlihat risih berjalan mengitari kolam menuju kursi yang berjejer di tepian. Tidak lama berselang, gadis remaja berwajah lugu dengan postur bugil sedikit berlari melintas menuju kamar ganti usai berenang. Wanita-wanita yang tampak 'bugil' tersebut bukan orang gila. Mereka juga bukan kaum ekshibisionis yang gemar memperlihatkan tubuh telanjang.

Sesungguhnya mereka mengenakan pakaian renang. Namun, tubuh mereka jadi tampak telanjang hanya korban dari kecanggihan teknologi kamera tembus pandang yang terpasang di handphone (HP). Baju renang yang mereka pakai justru menjadi bahan sempurna yang dapat ditembus sinar infra merah. Handphone dengan kamera xray built-in itu memungkinkan para perempuan terlihat sia-sia menutupi tubuhnya dengan pakaian renang atau senam yang umumnya terbuat dari bahan sintetis.
Kamera tembus pandang! itu bekerja pada tinta, bahan-bahan sintetis seperti baju renang, baju senam, original silk (sutera asli). Tapi tidak berfungsi pada bahan lain seperti nilon, katun dan jins. Tidak ada sistem on/off untuk Xray, jadi HP tembus pandang akan selalu keadaan on, tetapi hanya berefek pada bahan sintetis. Target banyak terdapat di kolam renang, gym/fitness, pesta, dancer.

Tidak sulit mendapatkan perangkat 'nakal' tersebut. Bahkan dalam satu iklan yang terpampang jelas di sebuah situs internet. Dilengkapi dengan tarif modifikasi yang dibutuhkan untuk setiap HP. Biayanya, minimal satu juta rupiah untuk jenis Nokia 3660 dan Sonny Ericson K500. Untuk spesifikasi HP yang lebih canggih seperti Nokia 9500 atau XDA O2, diperlukan biaya sebesar dua juta rupiah. HP akan dirombak total, karenanya lupakan garansi jika kelak HP bermasalah.

Peminatnya tidak sedikit. Menurut Edu, penjual peranti tersebut, peminat HP tembus pandang berasal dari berbagai kalangan. "Harganya! kan tidak terlalu mahal, tetapi yang beli memang punya niat jahil betul. Tiap hari ada saja! yang beli," tambahnya sambil tertawa Menurutnya, kebanyakan peminat HP jenis itu memang laki-laki. Target mereka jelas, meneropong para perempuan yang di kolam renang umum dan tempat senam atau fitness. Karena di tempat itu, para kaum hawa memang menggunakan bahan pakaian yang memungkinkan untuk ditembus hingga ke permukaan kulit.

"Teknologi sih memang gila kalau dikuasai orang-orang yang tidak berakhlak," komentar pengamat teknologi informasi, Ono W Purbo blak-blakan, Jumat (10/06). Padahal, tadinya teknologi inframerah yang digunakan untuk menembus lapisan penghalang kulit hanya digunakan dalam teknologi militer.

"Teknologi itu biasanya dipakai dalam pengintaian malam hari. Secara sederhana, sinar infra red akan menangkap panas dari tubuh. Jadi, tubuh akan terlihat jelas meski dalam keadaan gelap," paparnya. Namun yang berkembang, teknologi semacam ini digu! nakan untuk hal-hal yang menjadikan kaum perempuan sebagai korban.
Adalah Kaya Spesial Optic, Inc, sebuah perusahaan asal Jepang yang mengenalkan produk yang disebut "Infrared See Through Filter PF". Perusahaan yang mengkhususkan diri pada alat optik selama 30 tahun itu memproduksi sebuah alat yang dapat menembus pandangan dibalik permukaan objek. Pada dasarnya, apa yang dilihat manusia adalah pantulan cahaya yang merepresentasikan bagian terbatas dari spektrum elektromagnetik. Ada syarat yang harus dipenuhi sebuah objek agar dapat terlihat mata manusia normal, yaitu panjang gelombang. Radiasi sinar nframerah tidak terlihat mata manusia normal karena panjang gelombangnya tidak memenuhi syarat. Plastik merupakan bahan yang dapat membelokkan radiasi inframerah masuk ke dalam klasifikasi gelombang terlihat.

Sementara baju renang dan senam terbuat dari bahan sintesis pabrik yang pada dasarnya adalah plastik. Akibatnya, jika sinar inframerah dikenakan pada permukaan sintetis, maka ia akan membelokkan gelombang sesuai dengan prasyarat mata normal. Selanjutnya, pantulan permukaan kulit dibalik baju berbahan sintetis akan terlihat jelas. Kebebasan untuk berenang di tempat umum atau berlatih kebugaran di pusat fitness menjadi terampas. HP yang dilengkapi dengan perangkat tersebut dapat digunakan kapan saja di tempat umum tanpa terlalu mencurigakan. Kegiatan merekam dan kemudian disimpan dalam memory card tidaklah hal yang rumit. Penyebarannya lebih mudah lagi. Transfer data yang didukung oleh kemudahan teknologi, dinikmati oleh sebagian besar pemilik HP.

Penikmatnya juga tidak sedikit. "Gue sih seneng-seneng aja kalau punya file seperti itu. Apalagi gratisan," ujar Agus, seorang pekerja swasta. Kepemilikan peranti tersebut tentu legal. Tapi yang menjadi masalah adalah ketika teknologi tersebut berubah menjadi teror yang mengganggu aktivitas normal. Sementara mekanisme hukum terlalu jauh di belakang kemajuan t! eknologi! yang membuka ruang bagi intimidasi.

Kalau modus kamera tersembunyi di toilet umum atau kamar ganti bisa sedikit diakali. Sikap hati-hati dan waspada akan semua titik-titik mencurigakan sebelum menggunakan ruang publik tersebut. Namun, keberadaan HP tembus pandang tidak seperti kamera tersembunyi HP ini tidak terlihat mencolok karena modifikasinya tidak akan menghasilkan perbedaan yang kentara secara fisik. Artinya, kolam renang umum bukan lagi tempat yang menyenangkan untuk berolahraga atau berekreasi melepas kepenatan.

Teknologi memang ibarat pisau bermata dua. Kegunaannya dapat menguntungkan sekaligus mengganggu orang lain Tapi, saat pemanfaatannya merugikan sebagian orang, akan ada reaksi yang muncul. "Bagaimanapun, yang menjadi mekanisme kontrol adalah masyarakat," ujar Onno. Dengan luasnya informasi yang sampai ke masyarakat, bukannya tidak mungkin akan timbul reaksi.

Perusahaan raksasa asal Jepang, Sonny, akhirnya menghentikan ! produksi handycam x-ray dan menarik kembali produk yang sudah dilepas di pasaran. Kebutuhan akan nama baik sebuah perusahaan besar membuat Sonny mengambil langkah yang merugi jika dilihat dari sisi ekonomi sebuah produksi.

ALL INFORMATION Copyright © 2011 | Template created by O Pregador | Powered by Blogger