Rusa Istana Bogor Sempat Kekurangan Air Minum - Berkurangnya intensitas hujan di wilayah Kota Bogor, Jawa Barat, sejak Juli, selain menyebabkan debit air di Bendung Katulampa menyusut, juga sempat membuat debit air di kolam Istana Bogor yang menjadi sumber air minum bagi 700 ekor rusa berkurang.
"Sempat tiga hari yang lalu kolam-kolam penampungan air yang ada di istana kering, tapi hanya sesaat. Saat ini sudah normal kembali," kata Kasubag Pembangunan Istana Bogor, Apandi saat ditemui, Kamis.
Apandi mengatakan, saat ini debit air di lima kolam utama yang menjadi sumber penampungan air bagi kebutuhan rusa dan konservasi tanaman di kebun Istana Bogor sudah normal kembali, meski debitnya tidak banyak dibanding hari-hari biasa ketika intensitas hujan tinggi.
Ketinggian air yang mengalir di sejumlah parit yang mengelilingi Istana Bogor lebih kurang 5 sentimeter.
"Kalau hari normalnya saat intensitas hujan tinggi, tinggi airnya sampai 30 sentimeter," kata Staf Protokoler Istana, Cecep Koswara.
Secara keseluruhan Cecep menyakinkan bahwa ketersediaan air di Istana Bogor mencukupi dan aman untuk kebutuhan rusa dan tanaman yang ada di istana itu.
Ciliwung
Sementara itu, Kasubag Rumah Tangga dan Protokol Endang Sumitera mengatakan, sumber air di Istana Bogor berasal di Sungai Ciliwung.
"Ketersediaan air di Istana Bogor dipasok langsung dari Bendung Katulapa, dari Sungai Ciliwung," katanya.
Dulunya, kata Endang, sumber air di Istana Bogor berasal dari Kali Cibalok, anak Sungai Ciliwung.
Namun sejak 1980 sumber air tersebut terhenti akibat pertumbuhan pembangunan di wilayah Bogor Selatan dan Bogor Timur yang dialiri Kali Cibalok.
Selain itu, kualitas air Kali Cibalok juga terganggu akibat sampah dan limbah industri yang dibuang langsung ke sungai.
"Sejak 1980-an debit air Kali Cibalok dan kemurnian air tidak seperti dulu lagi. Maka sejak 2002 melalui program PU Kimpraswil sumber air untuk Istana dan Kebun Raya Bogor dipasok langsung dari Katulampa melalui program pipanisasi," kata Endang.
Menurut Endang, pada masa Belanda, kualitas dan sistem irigasi air sangat terjaga, hal ini dikarenakan Pemerintah Belanda memiliki Undang-Undangan yang mengatur tentang air.
Endang menambahkan, suplai air di Istana dibutuhkan untuk rusa, tanaman dan aspek estetika.
"Air yang dibutuhkan bukan air diam tapi sirkulasi. Kebutuhan air untuk penelitian dan untuk rusa. Kita memiliki kolam atau embung sebagai cadangan air di musim panas," kata Endang.
Selain berasal dari Sungai Ciliwung, sumber air Istana Bogor juga dipasok dari sejumlah sumur tanah yang ada di lingkungan Istana, selain itu juga ada air PDAM.
"Jika betul-betul sampai kering atau `kepepet` tidak ada air kita biasa menggunakan Pemadam Kebakaran untuk menyediakan air. Tapi itu belum pernah terjadi," kata Apandi menambahkan.
0 comments:
Posting Komentar