Rabu, 21 September 2011

Program Bridge Untuk Guru Tercinta

Program Bridge Untuk Guru Tercinta -

Selama ini mungkin kita mengetahui bahwa program pertukaran umumnya dilakukan oleh pelajar yang ingin belajar di luar negri, tapi apakah anda pernah mendengar bahwa guru juga bisa bertukar - tukar?. Mungkin beberapa dari anda bingung maksudnya bertukar - tukar apa?, maksudnya guru dari Indonesia belajar di luar negeri untuk menimba ilmu di sana dan membawanya pulang ke Indonesia. Hal tersebutlah yang dilakukan oleh program BRIDGE yang dipelopori oleh Australia. Tujuan dari program BRIDGE  sendiri adalah membangun kerjasama yang kokoh antara negara Australia dengan negara Indonesia.

Tentunya akan sulit mendapatkan gambaran jika hanya melihat penjelasannya diatas oleh karena itu silahkan baca kesaksian para guru di " KICKANDY " yang telah mengikuti program BRIDGE.

Pengalaman Pak Guru Ahmad Faiz


Guru yang mengajar di perguruan Al Hikmah Surabaya pernah mengikuti program BRIDGE ke Australia pada tahun 2009 lalu. Sepulang dari Australia, ia langsung menerapkan Pin yang bertuliskan "Speak English With Me". Jadi setiap guru , atau siswa yang memakai pin tersebut harus berbicara dalam bahasa Inggris, dan itu berlaku juga pada setiap orang yang menemui mereka. Pada awalnya  banyak dari guru - guru dan murid - murid tidak banyak berbicara karena yah tidak terbiasa dan takut salah.

Ternyata ide yang terbilang cukup unik ini diinspirasi oleh bank yang biasanya memakaikan pin smile pada setiap staff bagian service. Berikut kutipan percakapan mereka yang saya ingat. "Ide ini saya dapat dari pada saat saya sedang masuk ke sebuah bank, di situ saya lihat mereka pakai pin SMILE di dadanya, dan hal tersebutlah yang menginspirasi saya, tapi ga mungkin kan kalo nanti disekolah saya tulis smile masa tar gurunya senyum terus kan cape", Kata Pak Faiz. Lalu Andy membalas " Tar dikira gendeng lagi ", dan satu studio tertawa mendengar lelucuan tersebut.

Selain itu ada juga pengalaman yang dirasa cukup unik dan menggelitik, yaitu pada saat Pak Ahmad tiba di Australia. Di situ ia sempat disangka terorist karena namanya mirip dengan blacklist terorist disana, dan juga karena ia memiliki jenggot. Sungguh konyol memang , tapi ia pun tertawa saat menceritakan kejadian tersebut.

Pengalaman Pak Johanes Budi

sumber gambar : http://images.paraorkut.com/img/pics/images/d/dance_love_sing_live-547.jpg

Cerita menarik lainnya diceritakan oleh Pak Johanes Budi yang berasal dari Yogyakarta. Pak Johanes Budi atau yang biasa akrab dipanggil Pak Budi mengikuti program BRIDGE ke Australia pada tahun 2009 lalu.

Pada saat Di Australia seharusnya Pak Budi mengajar di kelas SMA atau sederajat, akan tetapi akhirnya ia mengajar di kelas preparation atau TK. Pada awalnya hal tersebut terjadi karena kepala sekolahnya mengatakan bahwa Pak Budi ini sangat pandai menari, menyanyi dan memaikan alat musik. Akibat dari hal tersebut Pak Budi memakai baju daerah untuk menarik minat para pelajar Australia akan kebudayan Indonesia.

Setelah beberapa lama Host Andy bertanya " Lalu adakah hal yang paling berkesan selama di Australia?, Dengan sedikit bercanda Pak Budi menjawab "Waktu saya masuk ke Preparation Class saya sudah melihat banyak anak kecil yang duduk melingkar dan mengatakan selamat pagi pak guru. Lalu mereka mulai dengan menyanyikan lagu " Catu - catu aku sayang ibu ", saya hampir menangis mendengar nyanyian tersebut tersebut karena mendengar kata catu - catu itu". 

Pengalaman Pak Kasim Bahri Dan Ibu Sally Kharisma Putri

sumber gambar : http://www.district196.org/District/CurriculumAssessment/Curr-Math/Images/TeacherAndStudent1.jpg

Pengalaman lainnya datang dari Kasim Bahri dan Sally Kharisma Putri. Kedua guru yang berasal dari Palembang tersebut meniru cara mengajar di Kingscote , Kangaroo Island. Menurut mereka sistem belajar di Australia sangatlah unik dan terbuka. Di sana komunikasi bukanlah hanya satu arah melainkan murid bebas dan aktif dalam kegiatan belajar. Sehingga banyak murid yang sangat antusias dalam belajar. Di sana juga dikenal bahwa murid adalah teman, sehingga bisa terjalin komunikasi yang baik antara guru dan murid.

Sri Wuryaningsih Dan Keni Putri


Saat pertama kali mengetahui sistem belajar di Australia Mereka berdua cukup terkejut karena tidak ada sistem naik kelas atau tidak naik kelas. Di Australia semua naik kelas berdasarkan umur dan kebutuhan, dan sekecil apapun usaha mereka pun sangat dihargai oleh gurunya.
Pada saat mengajar di sekolah Paramatta,  ternyata banyak dari murid - murid Australia yang sangat tertarik dengan Agama Islam, dengan semangat pun Bu Guru Sri dan Bu Keni mempraktekkan bagaimana Agama Islam berdoa dan menjelaskan tentang Agama Islam di Indonesia.


Cerita Lainnya


Ada guru yang sempat mengajarkan bahasa gaul di Australia dan kebudayaan Betawi. Pada saat itu saya sempat melihat video mereka yang sedang menari bersama murid - murid di negara kanguru tersebut. Di video terlihat mereka sangat menikmati tarian - tarian betawi. Hal tersebut terbukti dengan tawa dan canda mereka saat menarikan tarian tersebut. Jujur saya sendiri juga tertawa , karena lumayan lucu. Ada juga murid di sana yang suka dengan bahasa gaul yang sempat diceritakan juga, dan berikut kutipan dari cerita guru tersebut.

Saya pernah ditanyai oleh murid saya di sana bahasa kerennya di Indonesia apa?, lalu saya menjawab Nyantee.. Aje. Lalu ia bertanya lagi apakah ada bahasa lain di Indonesia, dan saya menjawab Cape Dehh. Ternyata hal tersebut ia tiru pada saat saya suruh mengantarkan saya ke ruangan lain. Dia berkata "Ibu saya Cape Dehh". Hahaha saya saja sampai terpingkal - pingkal tertawa , apalagi saya lihat di studio tersebut pun banyak sekali yang tertawa.

Sebenarnya saya juga mengharapkan bahwa program BRIDGE ini dapat terus berkembang. Melihat dari kegunannya kerja sama ini dapat mempererat hubungan birateral antara kedua negara, dan dilihat juga dari manfaatnya yang dapat memajukan pendidikan di Indonesia.

Saya Kenny, saya pamit undur diri, semoga artikel yang saya berikan berguna bagi kita semua. Salam.
Program Bridge Untuk Guru Tercinta

0 comments:

Posting Komentar

ALL INFORMATION Copyright © 2011 | Template created by O Pregador | Powered by Blogger